Pecah Koloni Lebah Klanceng

CARA PECAH KOLONI LEBAH KLANCENG ATAU TRIGONA

Pecah koloni klanceng itu bukan hanya sekedar ada calon telur ratu, ada telur pekerja lalu bisa dipecah, entah dengan metode bagaimanapun atau mungkin asal gambling aja.

Untuk pecah koloni, koloni harus kuat atau sangat kuat, bukan sedang. Terutama untuk jenis lebah ukuran besar seperti Heterotrigona Itama, dll.

Tandanya aktivitas pekerja sangat banyak, mungkin sekitar 30-50 pekerja/menit yang keluar masuk log.

Bisa juga tandanya koloni sangat aggresif, didekati atau disenggol saja sudah pada terbang dan berjaga.

Mengapa harus koloni kuat atau sangat kuat?

Pecah koloni itu bukan hanya sekedar ada calon telur ratu, ada telur pekerja lalu bisa dipecah, entah dengan metode bagaimanapun atau mungkin asal gambling aja.  Untuk pecah koloni, koloni harus kuat atau sangat kuat, bukan sedang. Terutama untuk jenis lebah ukuran besar seperti Heterotrigona Itama, dll. Tandanya aktivitas pekerja sangat banyak, mungkin sekitar 30-50 pekerja/menit yang keluar masuk log. Bisa juga tandanya koloni sangat aggresif, didekati atau disenggol saja sudah pada terbang dan berjaga.  Mengapa harus koloni kuat atau sangat kuat? saat dipecah, lebah harus terbagi dengan pekerjaan yg cukup banyak : merawat sarang, membuat kantung madu/polen, penjaga dan perawat corong, pengumpul resin, forager/pencari makan (itu juga harus terbagi banyak tim, pendeteksi makanan, pengumpul nektar, pengumpul pollen, masing2 punya tugas sendiri),  Kalau tidak cukup pekerja dewasa, koloni tidak akan stabil, berharap telur tua untuk menggantikan, proses pendewasaan lebah juga perlu waktu. Kalau telur muda tidak cukup banyak,  generasi pengganti untuk pekerjaan2 diatas yang sangat banyak itu tidak akan memadai.  Meskipun calon ratu menetas, belum tentu akan ada kesempatan kawin, jika tidak tersedia lebah pejantan, atau waktu penetasan/pematangan masing2 tidak pas.   Dengan saling tidak bertemunya siklus masing2 lebah dan tidak cukupnya atau tidak seimbang, maka koloni tidak akan berkembang,  Ratu yg bertelurpun, telurnya kadang tidak cukup banyak karena kekurangan perawat dan pekerja lainnya.  Hasilnya, koloni mungkin bisa bertahan dengan kondisi sangat tertatih, seperti negara yang mau mati segan, tapi berkembang tak kuat.  Bisa akan sangat lama jadi koloni kuat, atau bisa habis ditengah jalan.  Mengapa pecah koloni alami atau hasil jebakan lebih berhasil? Karena koloni yang kuat  menilai apakah koloninya sudah layak untuk pecah koloni atau tidak, dengan melihat jumlah pekerja, makanan, dan telur yg tersedia. Meskipun koloni selalu membuat caltu, belum tentu mereka selalu siap pecah koloni. Selain itu, koloni hasil pecah alami masih mendapatkan supply bahan makanan, resin, nektar dll dari koloni induk. Pekerja akan bolak balik ke sarang baru dan sarang induk membawa bahan2, hingga koloni pecahan alami tsb sudah cukup mapan dan memadai. Untuk bagian ini bisa merujuk ke "Fascinating life science - Stingless bees, tulisan Christof Gruter".  Kesimpulannya, jangan coba2 apabila punya koloni setengah kuat, atau sedang. Biarkan jadi sangat kuat dulu, dan silahkan mencoba. Kalau tidak, kasihan lebahnya.  #pecahkoloni  #kelulut #Heterotrigona  #itama #stinglessbee
Pecah Koloni Lebah Klanceng

Saat dipecah, lebah harus terbagi dengan pekerjaan yg cukup banyak : merawat sarang, membuat kantung madu/polen, penjaga dan perawat corong, pengumpul resin, forager/pencari makan (itu juga harus terbagi banyak tim, pendeteksi makanan, pengumpul nektar, pengumpul pollen, masing2 punya tugas sendiri),

Kalau tidak cukup pekerja dewasa, koloni tidak akan stabil, berharap telur tua untuk menggantikan, proses pendewasaan lebah juga perlu waktu. 

Kalau telur muda tidak cukup banyak, generasi pengganti untuk pekerjaan2 diatas yang sangat banyak itu tidak akan memadai.

Meskipun calon ratu menetas, belum tentu akan ada kesempatan kawin, jika tidak tersedia lebah pejantan, atau waktu penetasan/pematangan masing2 tidak pas. 

Dengan saling tidak bertemunya siklus masing2 lebah dan tidak cukupnya atau tidak seimbang, maka koloni tidak akan berkembang, 

Ratu yg bertelurpun, telurnya kadang tidak cukup banyak karena kekurangan perawat dan pekerja lainnya.

Hasilnya, koloni mungkin bisa bertahan dengan kondisi sangat tertatih, seperti negara yang mau mati segan, tapi berkembang tak kuat.

Bisa akan sangat lama jadi koloni kuat, atau bisa habis ditengah jalan.

Mengapa pecah koloni alami atau hasil jebakan lebih berhasil?

Karena koloni yang kuat menilai apakah koloninya sudah layak untuk pecah koloni atau tidak, dengan melihat jumlah pekerja, makanan, dan telur yg tersedia. 

Meskipun koloni selalu membuat caltu, belum tentu mereka selalu siap pecah koloni.

Selain itu, koloni hasil pecah alami masih mendapatkan supply bahan makanan, resin, nektar dll dari koloni induk. 

Pekerja akan bolak balik ke sarang baru dan sarang induk membawa bahan2, hingga koloni pecahan alami tsb sudah cukup mapan dan memadai. 

Untuk bagian ini bisa merujuk ke "Fascinating life science - Stingless bees, tulisan Christof Gruter".

Kesimpulannya, jangan coba2 apabila punya koloni setengah kuat, atau sedang. Biarkan jadi sangat kuat dulu, dan silahkan mencoba.

Kalau tidak, kasihan lebahnya.